Tidak selamanya burung dalam kondisi sehat. Meski tidak
diharapkan terjadi, terkadang ada saja gangguan kesehatan yang dialami burung,
termasuk pada kenari kesayangan Anda.
Salah satu kondisi yang sering atau lazim terjadi pada kenari adalah suaranya
tiba-tiba menghilang. Ini bisa terjadi pada kenari yang sudah rajin berbunyi (gacor) maupun kenari yang sedang belajar berbunyi. Masalah
ini sering terjadi pada
kenari sobat kicaumania, khususnya penggemar kenari yang kebetulan mengalami
kasus tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pengetahuan mengenai asal mula
penyebabnya, agar jangan terulang kasus di mana kenari yang sudah
menggelembungkan tenggorokannya tetapi tidak keluar kicauannya, kemudian
diobati dengan cara tenggorokannya dicolok dengan batang jerami atau rumput.
Kasus ini pernah menimpa seorang kicaumania (tidak perlu disebutkan
namanya). Apa yang terjadi? Beberapa menit kemudian, kenari tersebut
benar-benar kehilangan semuanya: Suara dan nyawanya !!!
Sobat kicaumania ini beralasan, cara itulah
yang dilakukan orang tua-orang tua dahulu waktu mengobati burung perkututnya
yang kehilangan suara.
Nah, untuk menghindari kasus serupa,
mari kita telisik beberapa akar persoalan mengapa kenari yang sudah
menggelembungkan tenggorokannya, tetapi tidak keluar suaranya. Berdasarkan
pengalaman selama ini, ada beberapa faktor pemicu hal tersebut, yaitu :
- Kenari
tidak pernah dikerodong pada malam hari, sehingga mengalami kondisi yang
pada manusia disebut “masuk angin”. Ada banyak angin malam yang masuk ke pori-pori
kulitnya, termasuk di bagian tenggorokan, sehingga mempengaruhi kotak
suara yang disebut larynx. Kotak suara ini terdiri atas tulang
rawan, tempat di mana pita-pita suara burung menempel.
- Kenari
terkena infeksi di bagian tenggorokannya, terutama akibat infeksi tungau kantung
udara ( air sac mites ).
- Kenari
terkena penyakit gondok atau gangguan tenggorokan lainnya.
- Kenari terkena penyakit psittacosis yang menyebabkan suaranya
menjadi serak atau hilang. Gejala
burung yang menderita penyakit ini antara lain mencret, lemah, bulu kusut, tidak mau makan,
serta mata atau hidungnya berair. Jadi, jika muncul gejala seperti ini,
maka kemungkinan besar faktor pemicu kenari kehilangan suaranya akibat
penyakit ini.
Karena itu, untuk mengatasi permasalahan
tersebut, harus dicermati dulu apa penyebabnya. Setelah itu baru diberikan
pertolongan untuk mengatasinya.
Berikut ini tindak pencegahan agar
burung kenari tidak mengalami gangguan kehilangan suara :
- Membiasakan
untuk selalu mengkerodong burung kenari pada malam hari.
- Menjauhkan
kenari dari lubang tempat keluar-masuk udara / angin, misalnya ventilasi
udara atau saluran udara, AC, dan kipas angin.
- Teratur
memberikan vitamin dan antibiotik untuk mencegah kenari terkena serangan
penyakit, termasuk suara yang tiba-tiba hilang. Vitamin ini sendiri
beragam dan banyak di pasaran. Namun tidak banyak multivitamin lengkap
untuk burung, yang sekaligus mengandung antibiotik.
Bagaimana jika kenari sudah kehilangan suaranya? Berikut ini tindak pengobatan yang aman :
- Berikan
terapi pucuk daun mengkudu muda, sebagai ganti buah dan sayurannya selama
dalam masa perawatan.
- Mengganti
air minum dengan air larutan selama masa perawatan. Untuk kenari,
sebaiknya jangan menggunakan air minum yang masih mentah, termasuk air
ledeng/PDAM. Lebih disarankan menggunakan air matang atau air kemasan.
Setelah kenari kembali fit seperti
sediakala, perawatan harian pun harus dilakukan perubahan. Misalnya, jika
semula sangkar burung dibersihkan secara tidak rutin, usahakan bisa dilakukan
setiap hari untuk membuang bakteri, jamur, dan kutu/tungau penyebab infeksi
tenggorokan.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar